Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
Gus Dur Mania

KH Said Aqil Siroj: Silatul Arham, Silatul Afkar, Silatul A’mal, Silatul Arwah




Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengatakan, halal bihalal merupakan budaya khas Islam Nusantara yang tidak didapati di belahan dunia mana pun, termasuk tempat lahirnya Islam, yakni Arab. Halal bihalal adalah produk budaya dan ini penting untuk memperkuat nilai-nilai agama.
Ia menagnggap fenomena tersebut sebagai kreativitas dan kerarifan ulama terdahulu. Menurutnya, budaya harus menjadi infrastruktur bagi tumbuhnya agama.


Ketum PBNU: Jangan Kotori Ramadhan dengan Tindakan Merusak
“Agama tidak kuat tanpa budaya. Budaya tak punya nilai tanpa agama,” tuturnya dalam acara Halal Bihalal di auditorium Lantai 8 Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Jumat (7/7) malam.
Kiai asal Cirebon ini bercerita, halal bihalal merupakan budaya yang digagas KH Abdul Wahab Chasbullah ketika diminta pendapat Bung Karno pada tahun 1948 soal cara mnyatukan para elit politik yang sedang bertikai. Ketika disodorkan usulan menyelenggarakan silaturahim, Bung Karno menginginkan istilah lain yang “tidak biasa”.

Menurut Kiai Said, budaya halal bihalal memberikan sumbangsih yang besar dalam melestarikan hubungan kekerabatan atau persaudaraan (silatul arham). Ia lalu membandingkan dengan negara-negara di Eropa yang tak begitu peduli tentang hubungan ini.
Lebih lanjut, Kiai Said memaparkan, selain silatul arham, aspek lain yang penting pula diperhatikan adalah silatul afkar, yakni usaha penyamaan persepsi; silatul a’mal atau membangun jaringan kerja sama; dan silatul arwah atau berhubungan dengan orang yagn sudah wafat seperti dengan ziarah, mendoakan, dan sejenisnya.


Forum halal bihalal yang digelar secara lesehan ini dihadiri segenap pengurus PBNU, pimpinan pusat badan otonom NU, sejumlah pejabat negara, dan warga secara umum. Hadir pula dalam kesempatan ini Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, dan sejumlah pejabat lainnya. (Mahbib/NU Online)