Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
Gus Dur Mania

Mari Berusaha Menjadi Warga NU Seutuhnya


Mari Berusaha Menjadi Warga Nahdlatul Ulama NU Seutuhnya

Mari Berusaha Menjadi Warga Nahdlatul Ulama NU Seutuhnya

Di antara kita mungkin pernah bertemu dengan orang yang mengaku sebagai Warga NU tapi pola pikirnya, garis perjuangannya, amaliyahnya dan perkumpulannya justru Tidak mencerminkan sebagaimana yang telah dirumuskan dan disusun oleh NU. 

Melalui tulisan ini saya mengajak diri saya sendiri dan para sedulur sekalian . Mari kita berusaha untuk bisa menjadi Warga NU seutuhnya . 

Secara garis besar ada 4 (empat) hal yg harus dipenuhi untuk menjadi Warga NU yang utuh dan menyeluruh , yaitu yg terangkum di dalam :
1. HAROKAH 
2. FIKROH 
3. JAM’IYYAH 
4. AMALIYAH 

a. HAROKAH NU 

NU adalah organisasi yang berpikir dinamis sebagaimana jargon al-muhafadhah ‘alal qadimis shalih wal akhdzu bil jadidil ashlah (melestarikan tradisi lama yang baik dan mengambil hal baru yang lebih baik). Dalam proses dinamisasi tersebut, NU harus berpedoman dengan metodologi atau manhaj.
Dari sisi gerakan, NU mengedepankan himayah (perlindungan) dan ishlahiyyah (perbaikan). NU harus menjaga ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah yang mengedepankan sikap-sikap toleran, moderat, dan adil.
NU harus terus melakukan perbaikan-perbaikan. 
Tidak hanya sebatas Al-muhafadhah ‘alal qadimis shalih wal akhdzu bil jadidil ashlah, tetapi mesti ditambah dengan al-ishlah ila ma ghairil ashlah (memperbaiki apa yang belum menjadi lebih baik).
Tapi yang lebih baik juga tidak seterusnya baik. Baik hari ini belum tentu baik nanti. 
Maka harus ditambahi lagi dengan ‘tsummal ashlah fal ashlah (perbaikan terus menerus). 
Imam Izzuddin Abdus Salam yang mengatakan bahwa orang yang mengabaikan inovasi berarti tak paham soal keutamaan perbaikan. Garis-garis tersebut dengan sebutan mabadi nadhliyat (dasar-dasar ke-NU-an). 

b. FIKROH NU

Ciri-ciri fikrah Nahdhiyah adalah:
a. Fikrah tawassuthiyyah (pola pikir moderat), artinya NU senantiasa bersikap tawazun (seimbang) dan i‟tidal (moderat) dalam menyikapi berbagai persoalan. Nahdhatul Ulama tidak tafrits atauifrath.
b. Fikrah tasamuhiyah (pola pikir toleran), artinya NU dapat hidup berdampingan secara damai dengan pihak lain walaupun aqidah, cara pikir, dan budayanya berbeda.
c. Fikrah Ishlahiyyah (pola pikir reformatif), artiya NU senantiasa mengupayakan perbaikan menuju ke arah yang lebih baik (al-islah ila ma huwa al-ashlah).
d. Fikrah Tathawwuriyah (pola pikir dinamis), artinya NU senantiasa melakukan kontekstualisasi dalam merespon persoalan,
e. Fikrah Manhajiyah (pola pikir metodologis) artinya NU senantiasa menggunakan kerangka berpikir yang mengacu kepada manhaj yang telah ditetapkan oleh NU.

c. JAM’IYYAH NU 

1. BADAN OTONOM (BANOM)
a. Jam’iyyah Ahli Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (JATMN)
b. Jam’iyyatul Qurra wal Huffazh (JQH)
c. Muslimat
d. Fatayat
e. Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor)
f. Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU)
g. Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU)
h. Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU)
i. Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi)
j. Pagar Nusa

2. LAJNAH
a. Lajnah Falakiyah
b. Lajnah Ta’lif wan Nasyr (LTN)

3. LEMBAGA
a. Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU)
b. Lembaga Pendidikan Ma’arif (LP Ma’arif NU) 
C. Rabithah Ma’ahid al-Islamiyah (RMI)
d. Lembaga Perekonomian NU (LPNU)
e. Lembaga Pengembangan Pertanian NU (LP2NU)
f. Lembaga Kemaslahatan Keluarga (LKKNU)
g. Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam)
h. Lembaga Penyuluhan dan Pemberian Bantuan Hukum (LPBHNU)
i. Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi)
j. Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah (LAZISNU)
k. Lembaga Waqaf dan Pertanahan (LWPNU)
l. Lembaga Bahtsul Masail (LBM-NU)
m. Lembaga Ta’miri Masjid Indonesia (LTMI)
n. Lembaga Pelayanan Kesehatan (LPKNU)

d. AMALIYAH NU

Beberapa AMALIYAH NU di antaranya:
Ngapati, Mitoni dan Tingkepan
Mengiringi Jenazah dengan Bacaan Tahlil
Melakukan Talqin Mayyit 
Tahlilan ketika ada org Islam meninggal Dunia 
Jamuan Makan Kepada Para Penta’ziyah
Tahlil Fida’ (Tebusan)
Membaca Al-Qur’an di Kuburan
Dzikir Bersama dan Mengeraskan Suara
Tahlilan 
Yasinan
Maulid Nabi
Manaqiban dan Haul
Amaliyah di Bulan Sya’ban, Ruwahan, dan Nyadran
Istighatsah dan Tawassul
Khasiyat Ayat Al-Qur’an, Hizib, dan Do’a
Shalat Sunnat Qabliyah Jum’at
Ziarah Kubur
Amaliyah di Bulan Shafar 
DLL………….

Aapabila ada orang yang mengaku sebagai Warga NU tapi ada salah satu yang dihilangkan dari 4 (empat) pokok dasar , yaitu : 1. HAROKAH 2. FIKROH 3. JAM’IYYAH 4. AMALIYAH , maka cacatlah pengakuannya sebagai Warga NU . 

Semoga kita semua senantiasa diberikan limpahan Taufiq, Hidayah, Inayah , Ma’unah , Barokah serta Ridlo dari Alloh Swt sehingga mampu menjadi Warga NU yang KAAAFFAH.

Sumber: Srikandi 267


Post a Comment for "Mari Berusaha Menjadi Warga NU Seutuhnya"