Jawaban Cerdas Abu Nawas Saat Ditanya Raja, Allah Sedang Apa Sekarang?

Kisah kejenakaan Abu Nawas memang tidak akan habis untuk terus diperbincangkan, salah satu diantara kisah Abu Nawas yang akan membuat anda tertawa sendiri adalah peristiwa ketika Raja Harun Al-Rasyid bertanya sesuatu perkara yang mustahil dan dijawab oleh Abu Nawas dengan jawaban yang cerdas dan masuk akal. Peristiwa ini terjadi ketika Raja Harun Al-Rasyid merasa gundah dan penasaran dengan keadaan Allah swt. Dan Raja Harun Al-Rasyid merasa ada yang menjadi beban didalam pikirannya ketika mengingat tentang keadaan atau pekerjaan Allâh kepada umat manusia. 

Memang bagi masyarakat muslim ketika terlintas nama Abu Nawas yang paling diingat pertama kali adalah humornya. Entah dari mana humor Abu Nawas sehingga bisa menjadi salah satu penawar bagi seseorang yang sedang dilanda kebingungan, termasuk Raja Harun Al-Rasyid sekalipun ketika menghadapi hiruk pikuk kehidupan dan kebingungannya dengan kehidupan yang dihadapinya, beliau mencari penawar atau humor segar dari sosok Abu Nawas. 

Mungkin inilah salah satu keistimewaan dari Abu Nawas disamping selain sebagai seorang sufi, juga bisa menjadi penghibur bagi baginda Raja dan umat islam. Sehingga sampai sekarang kita sebagai umat islam masih bisa menikmati kisah yang penuh humor dari sosok Abu Nawas. 

Pada suatu hari yang cerah ketika Raja Harun Al-Rasyid beserta staf jajarannya sedang berkumpul di dalam istana, terlintas sebuah pikiran untuk mengetahui keadaan dan pekerjaan Allah. Raja Harun Al-Rasyid sangat ingin mengetahui Allah sedang apa sekarang. Tentu saja pertanyaan tersebut membuat geger istana yang pada waktu itu juga turut hadir para ulama dengan keilmuan agama yang tinggi. Akhirnya Raja Harun Al-Rasyid bertanya kepada para ulama yang sedang berkumpul di istana, dimana para ulama tersebut memiliki keilmuan agama yang tidak diragukan lagi. Satu persatu para ulama tidak mampu memberikan jawaban yang bisa memuaskan baginda Raja. Raja menginginkan jawaban yang cerdas dan masuk akal. Sehingga akhirnya Raja Harun Al-Rasyid menyuruh punggawanya untuk memanggil Abu Nawas sebagai jalan keluar dari pertanyaannya. Pergilah seorang punggawa dari Raja Harun Al-Rasyid untuk menuju ke rumah Abu Nawas. Setelah sampai di rumahnya. Kebetulan Abu Nawas sedang ada di rumahnya, sedang duduk termenung santai sendirian. 

Punggawa itu berkata kepada Abu Nawas, "Hai, Abu Nawas, Raja memanggil engkau untuk menghadap ke istana sekarang." 

Abu Nawas menjawab, "Apa maksud baginda Raja menyuruh engkau untuk memanggilku?" 

Jawab punggawa itu, "wallahu'alam, saya tidak tahu, saya hanya disuruh memanggil engkau sekarang juga, karena baginda Raja sudah menanti kedatanganmu." 

Kata Abu Nawas, "Baiklah," dan dia pun pergi berangkat menuju ke istana. 

Sesampainya di istana, Abu Nawas langsung menghadap kepada Raja Harun Al-Rasyid. Abu Nawas kemudian bertanya mengapa beliau menyuruh punggawanya untuk memanggil dirinya. 

Raja kemudian berkata, "Aku hendak mengetahui, bahwa Allah swt sedang apa sekarang?" 

"Saya bisa menjawab pertanyaan baginda Raja dengan satu syarat," kata Abu Nawas. 

"Apa syaratnya?," tanya baginda Raja. 

"Syaratnya adalah saya harus duduk di singgasana baginda Raja, dan baginda Raja harus duduk di bawah bersama para ulama," jawab Abu Nawas. 

Setelah Abu Nawas duduk di singgasana baginda Raja Harun Al-Rasyid, Abu Nawas lalu berkata dengan lantang. 

"Kalau baginda Raja ingin tahu, Allah sedang apa sekarang, saksikanlah Allah sedang mengangkat Abu Nawas menjadi Raja, dan Harun Al-Rasyid menjadi rakyat biasa." 

Baginda Raja pun langsung tertawa mendengar perkataan Abu Nawas, diiringi oleh para ulama yang berada di istana. 

Share :