Adzan untuk Jenasah
Adzan untuk Jenasah
Bagi seseorang yang hidup di tengah masyarakat awam dan belum
pernah mendengar adzan dikumandangkan di liang lahad, lalu menyaksikan
pemakaman jenasah ala orang-orang NU, mungkin agak kaget. Hal ini kerana
kebiasaan masyarakatnya mengurus jenasah hanya sampai di liang lahad saja.
Bahkan, terkadang belum usai menguburkan dan menaburkan bunga di atasnya, pengantar
sudah pulang satu-satu. Acara pun jadinya hanya satu saja: mengubur si mayit,
selebihnya tidak ada; tak ada tahlilan dalam perjalanan, juga tak ada adzan dan
iqamat di liang lahat.
Tradisi orang-orang NU
terkadang memang tampak agak rumit kerana hampir setiap ganti kegiatan pasti
ada ritualnya, akan tetapi hal ini menjadikan suasana lebih sakral. Mulai
memandikan, mengafani, memikul, mengantar, memasukkan ke liang lahad, meratakan
dengan tanah, semua ada tata cara dan tuntunannya. Ketika jenasah sudah
dimasukkan ke liang lahad, kain kafan sudah dibuka, wajah mayit sudah
dihadapkan ke arah kiblat maka salah seorang keluarga atau yang mewakilinnya
segera mengadzani dan disusul dengan iqamat. Mungkin ini persis ketika sang
mayit lahir ke dunia, yang pertama kali ia dengar adalah suara adzan dan
iqamat, dan sekarang (setelah meninggalkan dunia) ia pun mendengar suara yang
sama dan sekaligus merupakan pesan terakhir baginya. Semua ini berdasar pada
dalil, pertama:
واعلم أنه لا يسن الاذان
عند دخول القبر خلافا لمن قال بسنيته قياسا لخروجه من الدنيا على دخوله فيها فال
ابن حجر ورددته فى شر ح العباب لكن إذا وافق إنزاله القبرباذان خفف عنه فى السؤال.
Ketahuilah, adzaan untuk
mayit pada waktu dimasukkan ke liang kubur itu tidaklah di sunnahkan. Jadi,
berbeda bagi orang yang menganggap sunnah kerana diqiyaskan dengan bayi yang
lahir ke dunia. Ibnu Hajar mengatakan (diulang lagi dalam kitab Syaarh
al-Ubab): Jika sewaktu penguburan mayit tadi bersamaan dengan adzan, mayit itu
akan diringankan menjawab sejumlah pertanyaan kubur.
قال صلى الله عليه وسلم
إذا أ ذ ن فى قرية أمنها الله من عذابه ذلك اليوم . رواه الطبرانى وسعيد بن منصو
رفى مسنده عن أنس
Rasulullah bersabda: Jika
adzan dikumandangkan di sebuah kampung, Allah akan membebaskan warga kampung
itu dari adzab-Nya pada hari itu (HR.at-Thabrani dan Said bin Manshur di dalam
Musnad-nya dari Anas).
Sumber: Nahdlatul Ulama

Post a Comment for "Adzan untuk Jenasah "