Sejarah Penulisan Hadits di Masa Rasulullah SAW
Sejarah Penulisan Hadits di Masa Rasulullah SAW
Perlu dicatat bahwa penulisan hadits di zaman Rasulullah SAW tidak sama halnya seperti penulisan Al-Qur'an, kitab suci Al-Qur'an ditulis setelah Rasulullah wafat dan pada saat itu Al-Qur'an telah terkumpul lengkap. Dalam penulisan Al-Qur'an, Rasulullah resmi memberikan perintah langsung kepada para sahabat untuk mengumpulkan dan menuliskan setiap firman yang diberikan kepada Rasulullah. Meskipun pada saat itu masih serba terbatas media-media yang ada untuk digunakan sebagai perantara mushaf Al-Qur'an, maka para sahabat pun menulis kitab suci Al-Qur'an di tempat-tempat tertentu seadanya kala itu, seperti, tulang-tulang, pelepah kurma, daun-daun, batu-batu dan lain sebagainya. Para sahabat di zaman itu memang memiliki kemampuan menghafal yang luar biasa, termasuk dalam menghafal Al-Qur'an. Sebenarnya para sahabat bukan saja menghafal kitab suci Al-Qur'an, melainkan juga menghafal segala sesuatu yang menjadi kebiasaan orang Arab saat itu, seperti kuda perang, kuda perang adalah kendaraan yang menjadi ciri khas masyarakat Saudi Arabia saat itu. Walaupun tidak semua kuda pada zaman itu digunakan untuk berperang, tetapi sebagian besar kuda-kuda yang ada saat itu digunakan untuk berperang. Kuda-kuda yang ada di zaman Rasulullah SAW, khususnya kuda-kuda perang. Para sahabat mempunyai kekuatan menghafal yang luar biasa sehingga kuda-kuda pun hafal namanya, sebab saat itu kuda pun ada namanya dan Para Sahabat hafal nama juga nasabnya, sebab kuda perang yang digunakan untuk berperang di zaman Rasulullah memiliki nama dan nasab yang terhubung kepada Nabi-nabi sebelumnya.
Penulisan hadits atau sunnah di zaman Rasulullah SAW pada saat itu kurang mendapat perhatian berbeda halnya dengan Al-Qur'an. Sebab ketika penulisan Al-Qur'an yang dilakukan oleh sahabat waktu itu, sudah resmi perintah dari Rasulullah, berbeda dari hadits atau sunnah yang Rasulullah tidak memerintahkan. Maksudnya adalah penulisan hadits atau sunnah yang dilakukan oleh beberapa sahabat ditulis secara tidak resmi berbeda dari penulisan Al-Qur'an yang secara resmi diperintah oleh Rasululah SAW. Diriwayatkan bahwa dari beberapa sahabat ada yang mencatat hadits-hadits Rasulullah SAW. Sebagian sahabat itu mencatat hadits-hadits yang pernah didengar dari Rasulullah SAW.
Ada beberapa sahabat Rasulullah yang mempunyai catatan-catatan hadits yang didapat dari Rasulullah SAW yaitu Abdullah bin Amr bin AS yang menulis bagian-bagian hadits yang dinamai As-Sadiqah. Walaupun Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa "Janganlah kalian menulis apa yang kalian dengar dari aku kecuali Al-Qur'an. Barang siapa yang menulis sesuatu dari aku selain dari Al-Qur'an, maka hendaknya dihapuskan." (HR. Muslim)
Pernah terjadi sebuah perdebatan di antara para sahabat. Sahabat bertanya, engkau menulis apa-apa yang engkau dengar dari Rasulullah SAW. sedangkan Rasulullah terkadang dalam keadaan marah, lalu bagaimana. Mendengar itu, Abdullah menanyakan kepada Rasulullah terkait perihal tersebut. Rasulullah pun bersabda: "Tulislah apa yang kalian dengar dariku, demi Tuhan yang jiwaku ditangannya. tidak keluar dari mulutku. Kecuali kebenaran.
Dalam menentukan penulisan hadits, beberapa ulama berbeda pendapat dalam menentukan penulisan hadits yang dilakukan secara tidak resmi tersebut. Namun terkait larangan itu beberapa ulama berpendapat bahwa penulisan hadits yang dilakukan secara tidak resmi, demi menghindari adanya campuraduk antara hadits dan Al-Qur'an.
Pernah terjadi sebuah perdebatan di antara para sahabat. Sahabat bertanya, engkau menulis apa-apa yang engkau dengar dari Rasulullah SAW. sedangkan Rasulullah terkadang dalam keadaan marah, lalu bagaimana. Mendengar itu, Abdullah menanyakan kepada Rasulullah terkait perihal tersebut. Rasulullah pun bersabda: "Tulislah apa yang kalian dengar dariku, demi Tuhan yang jiwaku ditangannya. tidak keluar dari mulutku. Kecuali kebenaran.
Dalam menentukan penulisan hadits, beberapa ulama berbeda pendapat dalam menentukan penulisan hadits yang dilakukan secara tidak resmi tersebut. Namun terkait larangan itu beberapa ulama berpendapat bahwa penulisan hadits yang dilakukan secara tidak resmi, demi menghindari adanya campuraduk antara hadits dan Al-Qur'an.

Post a Comment for "Sejarah Penulisan Hadits di Masa Rasulullah SAW"