Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
Gus Dur Mania

Islam Nusantara



Peradaban Islam mempunyai sejarah panjang, peradaban demi peradaban telah dilalui, dan khususnya peradaban Islam, sejarah peradaban Islam memang sangat panjang kalau sekadar ditulis lalu diceritakan dalam sebuah tulisan kecil, sebab untuk mengupas sejarah peradaban Islam dari masa ke masa, tidak cukup hanya dalam sebuah artikel kecil, apalagi dalam sebuah website, meski sejarah yang diceritakan ada persamaan atau kebenaran yang mendekati kepada sejarah peradaban Islam, tetapi, tidak semua sejarah peradaban Islam ditulis dalam sebuah buku, atau dikarang dalam sebuah kitab-kitab besar, entah itu kitab klasik maupun kitab kontemporer. Juga dalam ceritanya pun tidak semua bisa, dan diceritakan kepada kalayak ramai, sebab mungkin masih banyak cerita-cerita yang hingga kini belum diketahui, bahkan dirahasiakan oleh sebagian orang. Tentu yang membuat penasaran sekaligus menjadi pertanyaan bagi beberapa orang adalah kenapa ada cerita yang hingga kini masih dirahasiakan. Mungkin ada sebagian cerita yang menjadi rahasia, sebab mempunyai alasan-alasan tertentu sehingga menjadi penghalang cerita tersebut menjadi rahasia. Sulit untuk diketahui alasan apa yang membuat sebagian cerita menjadi rahasia atau tidak diperkenankan untuk diketahui banyak orang.


Peradaban Islam dari masa ke masa membawa pengaruh yang signifikan bagi perkembangan umat di masanya, dimulai dari rekam jejak turunnya ajaran Islam dari abad ke abad hingga sampai ke abad yang sekarang yaitu abad yang terang benderang. Berbicara mengenai sejarah peradaban Islam dari zaman ke zaman akan sangat melelahkan, dan bisa menguras tenaga, dimana dari setiap zaman, tentunya memiliki sejarah peradaban yang berbeda-beda sesuai dengan tantangan setiap zamannya, sebab setiap zaman yang membawa peradaban sejarah, terutama peradaban Islam tentu juga mempunyai tantangannya masing-masing. Dimana dari tantangan yang dihadapi itulah sejarah atau peradaban akan mencatatnya. Sebut saja sejarah peradaban Islam di zaman para Nabi, dari Nabi Adam sampai kepada Nabi penutup yaitu Nabiyullah Agung Muhammad SAW, atau penutup dari para Nabi. Nabi akhir zaman, Nabi yang terakhir. Dalam sejarah peradaban Islamnya dari satu Nabi ke Nabi yang lain pasti mempunyai sejarahnya masing-masing, peradaban yang masing-masing, maka akan sangat bermanfaat apabila sejarah peradaban dari Nabi Adam sampai ke Nabi Muhammad SAW bisa dipelajari atau diketahui, sehingga nantinya juga bisa dipelajari oleh orang lain yang memerlukan sejarah peradaban Islam dari masa Nabi ke Nabi.


Berkaitan dengan sejarah peradaban Islam yang ada di Nusantara, khususnya sejarah Islam, dan khususnya yang ada di Nusantara, sebab pembahasan mengarah kepada sejarah Islam di Nusantara, khusus sejarah Islam yang ada di Nusantara mempunyai perbedaan dari sejarah Islam di negara-negara lainnya, dalam artian sejarah Islam yang ada di Nusantara berani tampil beda dari sejarah lainnya. Kenapa penulis katakan berani tampil beda, sebab sadar atau tidak, sejarah Islam yang ada di Nusantara mempunyai nilai-nilai yang tidak jauh beda dari sejarah Islam di masa Rasulullah, alias sejarah Islam di Nusantara memiliki persamaan dengan sejarah Islam yang ada di Madinah atau Makkah. Islam yang ada di Nusantara dibawa oleh para Wali terutama yang sudah kita kenal semua yaitu Wali Songo. Wali Songo dalam sejarahnya dicatat tidak pernah berhenti untuk selalu berdakwah, dakwah yang dibawa dan ditawarkan oleh Wali Songo yaitu dakwah yang yang santun dan ramah, bukan dengan amarah apalagi fitnah, dakwah yang dilakukan oleh para Wali khususnya Wali Songo juga sama seperti dakwah Rasulullah SAW mendapatkan tantangan dari para pembencinya, tetapi, Wali Songo tidak membalas kebencian dengan kebencian, melainkan membalasnya dengan pelukan rahmat dan kasih sayangnya yang teramat sangat kepada para pembencinya. Dan para Wali khususnya Wali Songo dalam Amar Ma'ruf Nahi Mungkarnya pantang menyerah tidak pernah berhenti untuk terus mengajak, yaitu mengajak kepada kebaikan yang abadi. Itulah sebabnya kenapa dakwah Wali Songo mendapat tempat yang mulia dalam peradabannya, sejarahnya, khususnya di Bumi Nusantara ini. 


Sejarah Islam di Nusantara, mengingat sejarah khususnya sejarah yang ada di Nusantara bagian dari bukti kecintaan terhadap tanah air kita. Tanah air kita, yaitu Indonesia memiliki sejarah panjang yang juga penuh perjuangan dalam menggapai kedaulatannya, sebagai negara yang disegani oleh negara lain. Kalau mengingat kembali perjuangan para pahlawan yang berani mengorbankan segalanya demi Indonesia tercinta, mungkin membuat kita sebagai anak bangsa, penerus bangsa, generasi bangsa, merasa malu dengan keadaan kita sekarang. Bagaimana tidak malu sebagai regenerasi penerus bangsa yang hanya tinggal meneruskan saja, kadang bermalas-malasan, atau sungkan untuk melanjutkan perjuangan-perjuangan beliau. Coba bandingkan dengan perjuangan para pahlawan yang mengorbankan segalanya, mereka korbankan keringat, darah, air mata, dan nyawa untuk negerinya tercinta. Sedangkan kita sebagai generasi penerus, tongkat estafet, yang hanya tinggal melanjutkan saja, masih bisanya bermalas-malasan, pernahkah sebagai anak bangsa, mengingat perjuangan-perjuangan beliau yang tidak pernah menyerah hingga titik darah pengabisan. Dan sebagai anak bangsa kita hanya perlu menjaga,mempertahankan, melestarikan, apa yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan kita. Masa itu saja sebagai anak bangsa kita tidak bisa. Semoga Tuhan senantiasa memberikan kemudahan kepada kita semua.


Wali Songo dalam menjalankan misi dakwahnya tidak mengenal lelah, apalagi sampai berhenti, sebab yang membuat para Wali khususnya Wali Songo, pantang menyerah dalam menjalankan misi dakwahnya adalah keyakinan kuat, keinginan kuat, untuk mengajak kebaikan kepada siapa saja tanpa melihat latar belakangnya apa. Dakwah Wali Songo yaitu mengajak kepada kebenaran dengan cara yang benar-benar benar, atau mengajak kepada kebaikan yang benar-benar bernilai baik. Bukan dengan amarah, mencaci maki, membenci dan mendengki, tapi dengan berbicara dari hati ke hati, atau merasakan langsung apa sedang dirasakan dalam hati. Itulah dakwah para Wali Songo yang tulus ikhlas demi satu tujuan yaitu Ridho Illahi. Mungkin akan sangat jauh berbeda dengan kita yang masih terganggu oleh kepentingan-kepentingan pribadi, oleh ambisi yang berlebih, oleh nafsu yang menguasai. Itulah bedanya beliau-beliau dengan kita semua.


Dan yang patut menjadi teladan bagi para penerusnya, khususnya penerus bangsa adalah perjuangan beliau yang tidak mengenal lelah. Tidak mengenal nestapa, dan tidak mengenal henti untuk membumikan ajaran yang penuh dengan rahmah ini, ajaran yang penuh keramahan, ajaran penuh toleran, dan ajaran yang penuh kesantunan. Sanggupkah sebagai generasi penerus bangsa, kita mengikuti dan meladani beliau-beliau ini. Jawabannya ada dalam diri bangsa ini, ada dalam diri setiap anak bangsa. Tinggal kita sebagai anak bangsa, harus menjawab itu semua, menjawab tantangan semua, mampukah kita sebagai anak bangsa menjawab itu, lalu tidak mengecewakan para beliau yang telah berjuang hingga berdarah-darah untuk kita semua. Sekali lagi jawabannya ada dalam diri kita semua sebagai anak bangsa. 


Perjuangan seperti yang telah dilakukan oleh para para Wali, Ulama, dan pahlawan memang sangat jauh dari kemampuan kita sebagai anak bangsa, kemampuan, baik itu kemampuan tenaga, pikiran, dan pergerakan memang jauh berbeda dari para beliau, sebab menurut sejarah bahwasanya umur pun dari masa ke masa berbeda-beda, orang-orang zaman dahulu mempunyai umur hampir 100-500 tahun, bahkan ada yang sampai ribuan tahun, tetapi di Zaman sekarang umur dibawah 100 tahun termasuk orang yang mempunyai umur panjang, atau panjang umur, mungkin ada korelasi antara umur, dan pemikiran, antara zaman dahulu dengan zaman sekarang sangat jauh berbeda. Tetapi, meskipun dalam segi umur ataupun pemikiran jauh berbeda, tugas kita sebagai generasi penerus bangsa kan tinggal menjaga, merawat, memperjuangkan, melestarikan, atau kalau sanggup meneruskan, mengikuti sebagaimana perjuangan yang dilakukan oleh para Wali, Ulama, dan pahlawan. Itupun kalau sanggup, kalau tidak! Dengan menjaga, mempertahankan, dan melestarikan. Sudah cukup mewakili kecintaan kita kepada beliau dan kepada bangsa Indonesia tercinta.


Meskipun kalau melihat latar belakang juga berpengaruh besar kepada kita semua. Latar belakang, atau darah biru menjadi keistimewaan tersendiri bagi seseorang yang mempunyai garis keturunan dari para Wali, Ulama, ataupun pahlawan. Keturunan juga berpengaruh besar terhadap daya kemampuan, sebab kualitas dari seseorang di nilai memiliki kemampuan yang lebih di banding orang-orang yang lain, bisa dilihat dari garis keturunannya, walaupun tidak mesti juga orang hebat terlahir dari orang yang hebat pula. Namun keadaan demikian tidak menjadi alasan bagi kita anak bangsa untuk patah semangat dalam bersaing membawa lambang kebanggaan negara Indonesia tercinta di kancah Internasional.


Mungkin seandainya tolak ukur kemampuan seseorang di nilai dari garis tangan, alias garis keturunan, maka yang terjadi adalah tidak adanya keinginan untuk berubah, keinginan untuk bangkit, dan keinginan kuat untuk terus berusaha menggapai apa yang dicita-citakanya. Kerana kerja keras pasti akan membuahkan hasil, seberapa kerasnya kita berusaha pasti kita akan mendapat imbalan dari kerja keras kita. Termasuk dalam menjaga nama baik negeri tercinta Indonesia dari rongrongan, tangan-tangan orang yang tidak bertanggung jawab. Kalau tidak kita yang menjaga sebagai regenerasi penerusnya, lalu kepada siapa lagi kita mengandalkannya. Dan semoga kita semua diberi kekuatan juga ketabahan dalam mempertahankannya. 


Post a Comment for "Islam Nusantara "